Penulis : A. Adinda Bella Pratiwi
Sekitar tahun 2015, seorang guru honorer bernama Ibu Nur Aisyah mengunjungi hutan mangrove Tongke-Tongke bersama murid dan rekan guru lainnya untuk kegiatan belajar lapangan. Saat sore menjelang maghrib, ia tertinggal di ujung jembatan karena ingin memotret matahari terbenam. Di tengah kesunyian, ia melihat sosok perempuan berjubah putih berdiri di atas air, bergerak pelan tanpa suara.
Ketika menoleh langsung, sosok itu menghilang tanpa jejak. Ibu Aisyah berlari ketakutan ke arah rombongan. Malam harinya, saat memeriksa hasil foto di ponselnya, salah satu gambar memperlihatkan bayangan samar perempuan berjilbab putih berdiri di tengah laut, meski ia yakin tidak ada siapa pun di sana saat itu.
Warga sekitar mengaku penampakan seperti itu sering terjadi menjelang maghrib, terutama pada pengunjung yang menyendiri. Sosok perempuan itu dipercaya sebagai arwah korban tenggelam di masa lalu, sebelum jembatan dibangun. Sejak saat itu, banyak pengunjung menghindari berlama-lama di area mangrove saat matahari mulai turun.