Penulis: A. Adinda Bella Pratiwi
Rumah Adat Karampuang di Desa Tompobulu, Kecamatan Bulupoddo, bukan hanya menjadi simbol budaya dan kearifan lokal masyarakat Sinjai, tetapi juga menyimpan cerita mistis yang masih diyakini hingga kini. Beberapa warga mengaku pernah melihat sosok berpakaian adat berjalan pelan di halaman rumah adat saat malam, lalu menghilang tanpa jejak.
Salah satu tokoh adat, La Sulle (63), menceritakan bahwa pada malam tertentu, terutama menjelang hari-hari ritual, sering terdengar suara gamelan halus dari dalam rumah adat, padahal tidak ada satu pun orang di sana. “Itu bukan suara orang, tapi seperti pemberitahuan kalau roh leluhur sedang datang,” ujarnya. Beberapa warga juga pernah mengalami rasa merinding mendadak saat mendekati bagian kolong rumah yang dianggap sakral.
Meski menimbulkan rasa takut bagi sebagian orang, warga setempat tetap menjaga dan merawat rumah adat Karampuang dengan penuh penghormatan. Mereka percaya bahwa roh-roh leluhur yang mendiami tempat itu bukan untuk menakuti, melainkan menjaga warisan budaya yang sudah turun-temurun dijaga oleh masyarakat Bulupoddo.
